Di Riau, Indonesia, 3 buah gereja Kristian telah dibakar oleh penduduk setempat kerana menurut mereka gereja tersebut tidak mempunyai sebarang permit dari pihak berkuasa untuk dijadikan gereja. Kesemua gereja yang dibakar tersebut ialah rumah yang diubahsuai menjadi gereja. Nasib baiklah masyarakat Malaysia masih lagi mempunyai toleransi yang tinggi terhadap kebebasan beragama. Cuma harap diingatkan dalam sikap masyarakat Islam banyak berlembut dan bertolak ansur, tiada yang cuba mengambil kesempatan dan menimbulkan kemarahan orang-orang Melayu dan Islam.
Dua gereja di Logas Tanah Darat, Kabupaten Kuantan Sengenge Riau dibakar massa. Ketua Gereja Karo Batak Protestan Klasis Riau Sumatera Barat Sahat Tarigan mengatakan, peristiwa itu terjadi Senin malam sekitar pukul 23 WIB. Menurut dia, sekitar 100 orang yang datang ke gereja GBKP sempat mengancam jemaat dengan menggunakan pisau sebelum menyiram bensin ke gereja. Massa yang membakar gereja GBPK kemungkinan besar sama dengan yang membakar gereja Pantekosta yang hanya berjarak 5 kilometer.
“”Kita gak tahu darimana mereka, yang pasti kita tidak ada masalah dengan warga sekitar yah tentu saja mereka yang membakar itu bukan dari warga sekitar. Tadi pagi kita sudah laporkan kasus ini ke polsek dan polisi sudah datang ke lokasi. Jadi sudah ada laporan ke polsek” Ketua Gereja Karo Batak Protestan Klasis Riau Sumatera Barat Sahat Tarigan menambahkan, gereja GBKP dan Pantekosta di Logas Tanah Darat baru dibangun sekitar 3 tahun. Menurut dia, selama ini tidak pernah ada masalah dengan warga sekitar tentang aktivitas beribadah di dua gereja tersebut. Karena itu, Sahat mengaku tidak tahu alasan massa membakar kedua gereja itu. Sebelumnya, dua gereja yang berada di Kabupaten Kuantan Sengenge Riau dibakar oleh massa kemarin malam. Puluhan orang yang menggunakan sepeda motor melempari batu ke gereja tersebut lalu menyiram bensin dan membakarnya. Ketika peristiwa terjadi, sejumlah jemaat masih ada di dalam gereja. Mereka tengah menuntaskan proses pengecetan gereja tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. -
Sumber di SINI
Sementara itu The Jakarta Post pula melaporkan bahawa pembakaran gereja itu terjadi kerana penduduk marah disebabkan gereja tersebut dibina dirumah dan tidak mempunyai sebarang permit dari pihak berkuasa.
Angry mobs set fire to three houses believed to be used illegally as churches in Logas Tanah Darat district in Riau’s Kuantan Sengingi regency. The incidents took place simultaneously, starting with two houses in Pasarbaru Pangean and Logas Tanah Darat villages around midnight on Aug. 1.
The next day at around 11 p.m. local time, a mob marched to Sungai Langsat hamlet in Pasarbaru Pangean village and set fire to a house also believed to be used as a church. The timber structure quickly collapsed under the flames.
Sungai Langsat villagers said the house was used by the GMI Christian congregation to hold services. They claimed 15 people worshipped at the house every weekend. Other residents claimed they felt violated after learning that the house was used as a place of worship without relevant permits from the authorities.
Sumber di SINI
3 comments:
Salam Perjuangan,
Artikel terbaik bro... congrates..
Melayu CinDia
Blogger Gelombang Rakyat
http://gelombang-rakyat.blogspot.com/
Gelombang Rakyat,
Salam perjuangan jua. Terima kasih atas sokongan.
3 atau 4 gereja kat Sec13 PJ ni 'halal' ke ?
Ade tak org MBPJ dtg hari Ahad utk lihat sendiri mereka yg dtg utk dengar 'service' ?
Gereja 'Air Pasang' ni ade 'Malay Service' lagi ... ade siapa berani lawat ?
Post a Comment